Puasa Yang Sempurna Menurut Mazhab Syafi'i
Maqalah Santri: Puasa adalah menahan diri dari sesuatu yang dapat membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
Agar puasa yang kita kerjakan di beri pahala oleh Allah, maka bagaimanakah caranya?
Agar puasa yang kita kerjakan di beri pahala oleh Allah, maka bagaimanakah caranya?
Sedangkan Nabi bersabda:
Berapa banyak orang yang puasa, tetapi ia hanya merasakan lapar dan haus dari puasanya.
كم من صائم ليس له من صيامه الا الجوع والعطش
Akan tetapi puasa yang sempurna adalah dengan mencegah anggota anggotaa tubuh dari perbuatan dosa yang dibenci Allah. Itu adalah puasa orang-orang shahih yang dinamakan puasa khusus.
Maka puasa sempurna dilakukan dengan empat perkara.
1. Patutlah engkau menjaga mata dari pandangan kepada yang diharamkan dan kepada setiap sesuatu yang melalaikan hati dari zikrullah.
2. Menjaga lisan dari perkataan yang tidak berguna. Perkataan yang berguna bagi seseorang adalah yang berkaitan dengan keselamatannya di akhirat dan kebutuhan hidupnya dalam penghidupan yang mengenyangkannya dari lapar dan haus dan menutup auratnya serta memelihara kemaluannya, bukan yang digunakan untuk bersenang-senang.
3. Mencegah telinga dari mendengarkan apa-apa yang diharamkan Allah SWT karena pendengar bersekutu dengan orang yang mengucapkannya dan ia adalah satu dari orang-orang yang menggunjingkan orang, karena mendengarkan ghibah adalah haram.
4. Janganlah memperbanyak makanan sehingga engkau menambah makanan selain waktu puasa. Maka tiada beda bagimu antara berbuka dan berpuasa bila engkau penuhi makanan yang biasa engkau makan di waktu siang dan malam dalam sekali makan.
Sesungguhnya yang dimaksud dengan puasa adalah mematahkan syahwat mu dan melemahkan kekuatanmu untuk melakukan maksiat supaya engkau menjadi kuat untuk bertaqwa. Apabila engkau makan di waktu petang untuk menebus ketinggalan makananmu dari pagi hingga malam, maka tiada faidah dalam puasamu.
Para ulama berkata: "Barangsiapa yang sempurna laparnya di bulan Ramadhan, ia pun terlindung dari setan hingga Ramadhan berikutnya, karena puasa adalah perisai pada tubuh orang yang berpuasa selama tidak dirusak oleh sesuatu apapun. Apabila ia rusak, masuklah setan dari tempat kerusakan itu.
Sumber: Muraqi Ubudiyah
Sumber: Muraqi Ubudiyah
loading...
0 Response to "Puasa Yang Sempurna Menurut Mazhab Syafi'i"
Posting Komentar