Ibadah Itu Kebutuhan Bukan Sekedar Kewajiban.
Maqalah Santri - Ibadah itu kebutuhan bukan sekedar kewajiban.
Gerak-gerik kegiatan sehari-hari kita baik berupa perkataan, perbuatan maupun diam bisa jadi bernilai ibadah atau tidak! Namun untuk menjadikan sesuatu itu termasuk ibadah, tentunya harus dibarengi dengan pengetahuan dan niat yang benar-benar karena Allah Swt. semata.
Karena ibadah adalah nama umum bagi tiap-tiap sesuatu yang dicintai dan diridhai Allah. Mengerjakan apapun itu, selama perbuatan tersebut tidak bertentangan dengan garis-garis norma agama Islam, dibarengi dengan niat yang tulus semata karena Allah maka bisa dikatakan ibadah. Makan dan minum misalnya, pada dasarnya, makan dan minum yang tidak didasari dengan niat yang baik tidaklah termasuk ibadah. Ketika makan dan minum dibarengi dengan niat baik “aku makan supaya semangat dalam mengikuti pengajian nanti malam” maka makan dan minum yang seperti ini akan bernilai ibadah. Padahal makan dan minum pada dasarnya adalah sesuatu hal yang mubah (boleh dikerjain dan ditinggalkan).
Hal ini sesuai dengan ungkapan yang termaktub dalam kitab Ta'lim Muta'alim: |
كم من عمل يتصور بصورة عمل الدنيا، ثم يصير بحسن النية من أعمال الآخرة، وكم من عمل يتصور بصورة عمل الآخرة ثم يصير من أعمال الدنيا بسوء النية
Betapa banyak aktivitas menyangkut dengan urusan dunia namun lantaran niat yang baik, berubah menjadi aktivitas yang bernilai akhirat. Dan sebaliknya, betapa banyak aktivitas keagamaan kemudian menjadi aktivitas duniawi belaka lantaran niat yang buruk.
Selagi masih memiliki kesempatan, badan dan akal sehat mari kita sebagai hamba yang beriman kepada Allah memperbanyak sebanyak-banyaknya amalan sebagai bekal menghadap sang pencipta Allah yang Maha Kuasa.
Dalam hal mengerjakan ibadah, harus kita pahami bahwa ibadah itu kebutuhan bukan sekedar kewajiban bagi kita hamba. Sebagaimana dalam sehari-hari kita membutuhkan makan dan minum bagi kesehatan jasmani begitu juga rohani membutuhkannya.
Disaat kita berkeyakinan ibadah itu kebutuhan bukan sekedar kewajiban maka tidak terasa berat saat mengerjakannya. Apapun yang kita kerjakan hanya karena Allah semata. Ketika menganggap ibadah itu kewajiban kadangkala ada jiwa-jiwa yang berkeberatan untuk mengerjakannya. Tetapi ketika beranggapan bahwa ibadah itu memang kebutuhan bagi kita maka dengan mudahnya kita melakukan ibadah itu sendiri. Bahkan tidak merasa nyaman selagi belum mengerjakannya.
Ketika menganggap ibadah itu kebutuhan bukan sekedar kewajiban, pasti tidak terasa berat untuk melakukannya, walaupun terkadang di permulaan harus kita paksakan diri.
Bekerja mencari nafkah keluarga merupakan suatu kewajiban bagi seorang kepala keluarga yaitu ayah, tapi ketika sang ayah mencari nafkah telah menjadi suatu kebutuhan untuk mencukupi sanak keluarganya tidak terasa berat dalam menjalankannya. Walau bagaimanapun tetap dia berusaha mencari cara untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Karena mencari nafkah telah menjadi kebutuhan bagi sang ayah bukan sekedar kewajiban.
Ayo teman-teman beribadah lah semasa muda badan masih kuat, otot-otot tidak merasakan nyeri, jangan sampai waktu berlalu begitu saja. Ibadah itu mudah lho selagi kita mengetahui cara-cara mengerjakannya. Naik kendaraan misalnya bacalah basmalah sekali, ditambah lagi doa naik kendaraan, sambil berjalan bershalawat lah walaupun hanya beberapa kali saja. Mengerjakan sesuatu mulailah dengan tangan kanan dengan niat mengikuti sang Baginda Nabi Saw. Naik kendaraan mulailah dengan kaki kanan, pakai sandal dengan kaki kanan, makan dan minum memulai dengan kanan, berjumpa sesama di jalan memberi salam, ketemu di warkop kita yang bayar duluan, membuang duri dijalan, dan sebagainya.
Pada intinya ibadah itu seru lho, nikmatnya beribadah bagi yang telah merasakan nya. Ibadah itu kebutuhan bukan sekedar kewajiban.
loading...
0 Response to "Ibadah Itu Kebutuhan Bukan Sekedar Kewajiban."
Posting Komentar