-->

Kisah Cinta Karena Allah

Ada seseorang datang kepada Nabi saw. lalu bertanya: "Wahai Rasul Allah, apakah kehitaman kulit dan kejelekan wajahku menghalangi saya untuk masuk surga?" Beliau menjawab "Tidak, Demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, selama kamu benar-benar yakin kepada Tuhanmu, dan iman terhadap apa yang disampaikan oleh Rasul-Nya". la berkata: "Demi Dzat yang telah memuliakan engkau dengan kenabian, sungguh saya sudah bersaksi bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.

Delapan bulan sejak sebelum saya duduk di tempat ini, saya telah meminang orang yang berada di sekitarmu ini dan yang jauh dari sini, akan tetapi semuanya menolak,karena kehitaman kulit dan kejelekan wajahku. Sesungguhnya saya berasal dari keluarga yang terpandang dari Bani Sulam, akan tetapi kehitaman kulit bibi-bibiku sangat mempengaruhi saya".



Beliau lalu bertanya: "Apakah pada hari ini Amr bin Wahb ada di sini? Ia dari suku Tsaqif yang baru saja masuk Islam. Mereka menjawab "Tidak". Beliau bertanya kepada orang hitam itu "Apakah kamu tahu rumahnya?" la menjawab "Ya".

Beliau bersabda: "Pergilah ke sana, ketoklah pintunya perlahan-lahan, lalu ucapkanlah salam. Apabila kamu sudah masuk, katakanlah: "Rasulullah saw telah mengawinkan saya dengan putrimu".

Amr mempunyai anak perempuan yang cantik dan pandai yang bernama Atiqah. Ketika ia sampai ke pintu rumah Amr, ia mengetuk pintu dan mengucapkan salam.

Keluarga Amr menyambutnya dengan suka cita karena mereka mendengar bahwa ia menggunakan bahasa Arab. Mereka langsung membukakan pintu, akan tetapi setelah mereka melihat ia berkulit hitam dan jelek wajahnya,mereka tidak senang lagi kepadanya.

Kemudian ia berkata (kepada keluarga Amr): "Rasulullah saw. telah menikahkan putrimu dengan saya". Mereka menolaknya dengan kasar. Orang hitam itu lalu pergi dan datang kepada Rasulullah saw.

Gadis yang dilamar itu berkata kepada ayahnya: "Wahai ayah, carilah selamat, carilah selamat, sebelum engkau dipermalukan oleh wahyu. Jika memang Rasulullah saw telah mengawinkan aku dengannya maka aku rela menerima apa yang Allah dan Rasulnya telah rela untukku".

Ayahnya lalu keluar dan datang kepada Rasulullah saw serta duduk di dekat beliau, lantas Rasulullah saw bertanya: "Kamukah yang menolak apa yang dikehendaki oleh Rasulullah?" la menjawab: "Benar, akan tetapi saya memohon ampun kepada Allah. Saya kira dia itu bohong dalam berbicara. Jika dia memang benar, maka kami tidak keberatan untuk mengawinkannya, karena kami berlindung kepada Allah dari
dan kemurkaan Rasul-Nya".

Maka ia langsung menikahkan orang hitam itu dengan putrinya dengan maskawin 400 dirham. Rasulullah saw. lalu bersabda kepada suami baru itu, yang bernama Sa'd As Sulami: "Pergilah kamu dan pergaulilah istrimu itu". Sa'd berkata: Demi Dzat yang mengutus kamu dengan benar sebagai nabi, saya tidak mempunyai apa-apa sebelum saya meminta kepada teman-teman saya". Rasulullah saw sabda "(Mintalah untuk maskawin istrimu itu kepada tiga orang dari kaum mukminin, yaitu utsman bin Affan, mintalah kepadanya 200 dirham, maka ia akan memberinya bahkan akan melebihinya. Pergilah kepada Abdur Rahman bin Auf, mintalah kepadanya 200 dirham, maka ia akan memberinya bahkan akan melebihinya. Dan pergilah kepada Ali mintalah kepadanya 200 dirham, maka ia akan memberinya bahkan melebihinya.

Sewaktu ia berada di pasar dan
membawa barang yang ia beli untuk istrinya dengan perasaan yang sangat gembira, tiba-tiba ia mendengar suara panggilan yang berseru: "Wahai kuda Allah, naiklah". Maksudnya, petugas ditugaskan oleh Rasulullah saw berseru
dengan seruan tersebut. Kemudian ia melihat ke langit lalu berkata: "Wahai Allah Tuhan langit dan bumi, Tuhan Muhammad saw, sungguh hari ini saya akan menjadikan uang yang ada untuk sesuatu yang dicintai oleh Allah, Rasul-Nya
dan orang-orang yang beriman". Ia lantas membeli seekor kuda, sebilah beriman", la pedang dan tombak, dan juga membeli perisai. la mengikatkan sorban pada perutnya dan memakai topi baja, sehingga tidak terlihat, kecuali bulat matanya sampai ia di tengah tengah sahabat Muhajirin. Mereka berkata: "Siapakah penunggang kuda yang belum kami kenal ini". Ali ra kepada mereka: "Biarkanlah ia, barangkali ia datang dari daerah Bahrain atau Syam, di mana ia akan menanyakan kepadamu tentang agamamu.

Saat ini ia ingin mengorbankan diri untuk keselamatanmu".

Kemudian ia maju ke barisan musuh dengan menggunakan pedang dan tombaknya, dan menyabetkan pedangnya sehingga kudanya kelelahan, lalu ia turun dan menyingsingkan lengannya dan maju terus untuk berperang. Ketika Rasulullah saw melihat lengannya yang hitam itu, beliau langsung mengenalnya lalu bertanya "Apakah kamu Sa'd". Ia menjawab "Benar wahai Rasulullah'. Beliau bersabda: "Kamu sangat beruntung', la senantiasa menikam dengan tombak dan menyabetkan pedangnya.

Semuanya itu tepat mengenai musuh-musuh Allah. Tiba-tiba mereka berteriak "Saad tewas". Rasulullah saw. langsung keluar dan berjalan ke arah Sa'd, lalu mengangkat kepala Sa'd dan meletakkannya di pangkuan beliau sambil mengusap tanah yang berada di mukanya dengan pakaian beliau, seraya bersabda: "Betapa harum baumu, betapa dicintainya kamu oleh Allah dan Rasul-Nya". 

Kemudian Rasulullah saw. menangis lalu tertawa, lantas memalingkan mukanya dan bersabda: "la telah sampai di telaga, demi Tuhanmya Ka'bah" Abu Lubabah bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah telaga?" Beliau menjawab: "Telaga yang diberikan oleh Tuhan yang luasnya antara Shan'a sampai Bashrah, tepatnya dihiasi dengan mutiara dan permata, airnya lebih putih daripada susu dan lebih manis daripada madu. Siapa yang minum seteguk daripadanya, maka ia tidak akan merasa haus lagi untuk selama-lamanya". Ia berkata lagi Wahai Rasulullah, saya melihat engkau menangis lalu tertawa, kemudian memalingkan mukamu'. Beliau bersabda: "Aku menangis karena rindu ke pada Sa'd, aku tertawa karena gembira melihat keadaan Sa'd di sisi Allah Ta'ala dan kemuliaan-nya dihadapan-Nya. Sedangkan aku memalingkan muka karena aku melihat bidadari-bidadari yang menjadi istrinya itu berebut mendekatinya dengan kelihatan betis mereka, maka aku berpaling dari mereka karena aku malu kepada mereka.

Kemudian beliau memerintahkan untuk mengambil pedang dan kudanya dan apa yang ada pada Sa'd, lalu bersabda: "Bawalah ini semua ke istrinya". Mereka berkata "Allah telah mengawinkan Sa'd dengan wanita yang lebih baik daripada putrimu".

loading...

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Kisah Cinta Karena Allah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel