Hukum Menelan Ludah Waktu Puasa
Maqalah Santri - Menelan ludah tidaklah membatalkan puasa walaupun dia kumpulkan ludah dimulutnya kemudian ditelannya, dengan tiga syarat:
1. Ludahnya suci.
2. Murni ludah, tidak bercampur dengan benda lain (misalnya sisa makanan, darah digusi dll)
3. Ditelan dari mulutnya, bukan dari luar mulut.
Batas mulut adalah bagian bibir yang berwarna merah pada bibir bagian dalam, maka diluar batas bibir yg berwarna merah tsb adalah luar mulut.
Sumber:
1. Ludahnya suci.
2. Murni ludah, tidak bercampur dengan benda lain (misalnya sisa makanan, darah digusi dll)
3. Ditelan dari mulutnya, bukan dari luar mulut.
Batas mulut adalah bagian bibir yang berwarna merah pada bibir bagian dalam, maka diluar batas bibir yg berwarna merah tsb adalah luar mulut.
Sumber:
إعانة الطالبين
لا يفطر بريق طاهر صرف أى خالص ابتلعه من معدنه وهو جميع الفم ولو بعد جمعه على الأصح، وخرج بالطاهر المتنجس وبالصرف المختلط بطاهر آخر فيفطر من ابتلع ريقا متغيرا بحمرة نحو تنبل وإن تعسر إزالتها أو بصبغ خيط فتله بفمه وبمن معدنه ما إذا خرج من الفم لا على لسانه ولو إلى ظاهر الشفة ثم رده بلسانه وابتلعه أو بل خيطا أو سواكا بريقه أو بماء فرده إلى فمه وعليه رطوبة تنفصل وابتلعها فيفطر.
والله اعلم
loading...
0 Response to "Hukum Menelan Ludah Waktu Puasa"
Posting Komentar