Dalil Suara wanita Tidak Termasuk Aurat
إن صوت المرأة ليس بعورة وذلك لأن النساء كن يكلمن الرجال في زمن النبي صلى اللَّه عليه وسلم وفي زمن أصحابه رضي اللَّه عنهم بالسلام والسؤال والاستفهام والاستفتاء في أمور الدين والمشاورة وغير ذلك كما هو معروف من سيرهن وسيرهم ولو كان صوت المرأة عورة لا يحل لرجل أجنبي سماعه منها لا استحل هؤلاء الصحابة لأنفسهم سماعه من نساء أجنبيات عنهم فهم أورع من أن يفعلوا ما حرمه الشارع عليهم أو لأنكر عليهم رسول اللَّه -صلى اللَّه عليه وسلم أو أنكر بعضهم على بعض ولكن لم يرد عن رسول اللَّه صلى اللَّه عليه وسلم ولا عن أحد من أصحابه نكير على ذلك فدل هذا على أن صوت المرأة ليس بعورة وأنه يحل لأجنبي عنها سماعه منها
Dalil suara perempuan tidak termasuk aurat.
Sebagai dalil bahwasanya suara perempuan merupakan bukan aurat adalah perempuan-perempuan pada masa Rasulullah Saw dan para sahabat R.a mereka berbicara dengan para laki-laki dalam hal salam (tentunya tidak membawaki kepada fitnah), bertanya, meminta fatwa urusan agama, musyawarah dan lain sebagainya, sebagaimana layaknya kehidupan sehari-hari mereka.
Andai kiranya suara perempuan itu aurat maka tidak halal bagi seorang laki-laki ajnabi mendengarkan nya, dan para sahabat pun tidak akan mendengarkan suara perempuan ajnabi. Padahal mereka para sahabat lebih wara' (terpelihara) daripada mengerjakan sesuatu yang telah dilarang syariah.
Ataupun bila ia suara perempuan termasuk aurat, sungguh Rasulullah Saw. mencegah para sahabat mendengarkan nya, dan mereka pun saling mencegahnya.
Akan tetapi tidak warid dari Rasulullah Saw. dan para sahabat yang mencegahnya mendengarkan suara perempuan.
Maka menunjukkan bahwa suara perempuan bukanlah termasuk dari aurat. Dan laki-laki ajnabi halal mendengarkannya. (Tentunya selama tidak dikhawatirkan terjadinya fitnah).
وأيضًا لو كان صوت المرأة عورة لأمرت بستره وحجبه عن الرجال الأجانب عنها كما أمرت بستر العورة من بدنها عنهم فلما لم تؤمر بستر صوتها وعدم التحدث مع الرجال الأجانب عنها دل هذا على أنه ليس بعورة منها
Dan pula, andai suara perempuan termasuk aurat maka sungguh diperintahkan perempuan untuk menutup-nutupi suaranya dan menghalanginya dari laki-laki ajnabi, sebagaimana diperintahkan untuk menutupi aurat badannya.
Maka ketika tidak ada perintah untuk menutupi suaranya dan ketiadaan berbicara dengan lawan jenis menunjukkan bahwa suara perempuan tidak termasuk bagian dari aurat.
0 Response to "Dalil Suara wanita Tidak Termasuk Aurat"
Posting Komentar