Adap-Adap Murid Kepada Guru
Jika engkau seorang siswa, maka adab-adab siswa terhadap orang alim (guru) ada tiga belas:
6. Tidak menyanggah pendapat guru bila berbeda denganmu, sehingga menjatuhkan martabatnya dan mengurangi berkah.
7. Janganlah bertanya kepada teman di majelisnya dan jangan tertawa ketika berbicara dengannya.
8. Tidak menoleh ke kanan dan ke kiri, tetapi duduk sambil menundukkan padangannya dengan tenang dan sopan seakan-akan ia di dalam salat.
9. Tidak banyak bertanya kepada gurunya ketika sedang jemu atau bersedih, walaupun dengan berdasarkan dugaan yang kuat.
10. Apabila guru berdiri, maka siswa pun berdiri untuk menghormatinya.
11. Tidak mengikuti guru dengan berbicara dan menanyainya.
12. Tidak bertanya di jalan, tetapi tunggulah sampai ia tiba di rumahnya atau tempat duduknya.
13. Tidak berburuk sangaka kepadanya mengenai perbuatan-perbuatan yang lahirnya adalah mungkar menurut siswa. Guru lebih tahu tentang rahasia-rahasianya.
Ingatlah kisah Nabi Musa yang berkata kepada Al-Khaidhir bernama Balya' bin Mulkan: Mengapa kamu melobangi perahu itu yang berakibat menenggelamkan penumpangnya? Sesungguhnya kamu telah berbuat sesuatu kesalahan besar.
Diriwayatkan bahwa ketika Ibnu Arabi sedang mengerjakan salat, para muridnya memperhatikan Ibnu Arabi menggerak-gerakkan kakinya berulang kali dalam salat. Selesai salat, mereka menanyainya: "Mengapa anda menggerakkan kaki?" Ibnu Arabi menjawab: Fakhrur Rasi akan wafat dan para setan mengepungnya untuk menghilangkan imannya,
maka kuusir mereka dengan kakiku hingga ia mati dalam keadaan iman."
1. Memulai memberi salam dan minta izin masuk.
2. Sedikit bicara di hadapannya.
3. Tidak berbicara selama tidak ditanya oleh gurunya.
4. Tidak menanyakan sesuatu sebelum minta izin kepada gurunya lebih dulu.
5. Tidak menyanggah guru dengan perkataan si fulan yang berbeda dengan yang engkau katakan atau semacam itu.
Dayah Mulia |
6. Tidak menyanggah pendapat guru bila berbeda denganmu, sehingga menjatuhkan martabatnya dan mengurangi berkah.
7. Janganlah bertanya kepada teman di majelisnya dan jangan tertawa ketika berbicara dengannya.
8. Tidak menoleh ke kanan dan ke kiri, tetapi duduk sambil menundukkan padangannya dengan tenang dan sopan seakan-akan ia di dalam salat.
9. Tidak banyak bertanya kepada gurunya ketika sedang jemu atau bersedih, walaupun dengan berdasarkan dugaan yang kuat.
10. Apabila guru berdiri, maka siswa pun berdiri untuk menghormatinya.
11. Tidak mengikuti guru dengan berbicara dan menanyainya.
12. Tidak bertanya di jalan, tetapi tunggulah sampai ia tiba di rumahnya atau tempat duduknya.
13. Tidak berburuk sangaka kepadanya mengenai perbuatan-perbuatan yang lahirnya adalah mungkar menurut siswa. Guru lebih tahu tentang rahasia-rahasianya.
Ingatlah kisah Nabi Musa yang berkata kepada Al-Khaidhir bernama Balya' bin Mulkan: Mengapa kamu melobangi perahu itu yang berakibat menenggelamkan penumpangnya? Sesungguhnya kamu telah berbuat sesuatu kesalahan besar.
Perbuatan itu pada lahirnya adalah munkar. Oleh karena itu Musa menyalahkan gurunya Al-Khaidir pertama kalinya. Akan tetapi pada hakikatnya sesuai dengan batin syariat. Dan akhirnya Musa membenarkan perbuatan gurunya. Hendaklah seorang siswa ingat bahwa ia bersalah ketika mempersalahkan gurunya dengan mengandalkan dhahirnya, ketahuilah bahwa guru mengetahui rahasia-rahasia.
Diriwayatkan bahwa ketika Ibnu Arabi sedang mengerjakan salat, para muridnya memperhatikan Ibnu Arabi menggerak-gerakkan kakinya berulang kali dalam salat. Selesai salat, mereka menanyainya: "Mengapa anda menggerakkan kaki?" Ibnu Arabi menjawab: Fakhrur Rasi akan wafat dan para setan mengepungnya untuk menghilangkan imannya,
maka kuusir mereka dengan kakiku hingga ia mati dalam keadaan iman."
loading...
0 Response to "Adap-Adap Murid Kepada Guru"
Posting Komentar