-->

Cerita Menikmati Kopi Tanpa Merokok

Maqalah Santri - Pada suatu ketika setelah selesai makan malam bersama keluarga kecilku, kami duduk bersama keluarga sambil menikmati cemilan sisa lebaran idul Adha. Aku selaku abang bagi adik-adik ku selalu memberikan contoh yang baik bagi mereka. Pada malam itu pas kebetulan air dalam galon kami sisa sedikit lagi, ibu pun menyuruh kami mengambil air di depot air minum dekat desa kami.

Dengan spontan adikku yang pertama menjawab “biar saya yang mengambilnya” ambillah uang di kemeja ku yang di belakang pintu kamar sahutku dengan mudahnya. Sedangkan adik yang satu lagi, lagi asyik-asyiknya scroll layar handphonenya.
Menikmati kopi tanpa merokok
Foto: Freepik



Kemudian aku mengajak berjalan bersamaku. Kebetulan saja kami bertiga hanya memiliki dua kendaraan. Dia adikku yang paling kecil itu biasanya memakai kendaraan kami sih. Kami Pun terus melanjutkan perjalanannya, dalam perjalanannya saya menanyakan sama dia, “kamu tadinya pergi kemana aja!” Inikan masih lebaran iya silaturahmi lah katanya. Oh ya ya ya sahutku. Dia tertawa sambil senyum-senyum sendiri di belakangku. Apa yang membuatmu tertawa kataku padanya! Tidak…tidak… tidak apa-apa kok, sahutnya.

Roda kendaraan kami terus berputar lalu ia mulai bercerita tentang obrolan nya saat silaturahminya tadi sore. Emangnya apa sih yang serunya silaturahmi kamu tadinya! Sontak ku padanya… tidak ahh, semuanya seru pokoknya, ia tetap tidak mau berkomentar isi silaturahmi mereka tadi sorenya. 

Setelah sampai ia di tempat temannya, aku pun melanjutkan perjalananku. Kebetulan aja sih malam ini pas malam ke empat hari raya idul Adha. Aku dari hari sebelum hari raya belum pernah ngopi-ngopi secangkir kopi pun. Kepala ku mulai berantakan mulai dari siang tadi, pengennya secangkir kopi pahit yang diseduh di warkop. Iya karena kebiasaan ku saja tiap hari biasanya ngopi tiap pagi sebelum memulai aktivitas. Semasa lebaran dalam beberapa hari ini belum pernah kucicipi secangkir kopi sedikit pun. 

Iya mungkin kopi ini sudah candu bagi diri ini, padahal aku sendiri sih tidak pernah ngerokok. Kok bisa iya candu kopi padahal tidak merokok! Sebuah pertanyaan yang pernah diungkapkan oleh seorang teman sekaligus guru bagi ku. Dia tidak percaya bisa merasakan nikmat rasanya kopi bagi yang tidak merokok. Padahal aku sendiri sudah merasakannya sendiri, memang benar nikmatnya kopi bisa kurasakan walaupun tidak merokok. Iya tetap tidak percaya tidak mungkin nikmatnya kopi bagi yang tidak merokok. Karena bagi mereka perokok menikmatinya kopi saat mereka merokok. Sedangkan kami tidak merokok bagi mereka tidak mungkin bisa merasakan nikmatnya kopi.

Namun seiring berjalannya waktu akhirnya ia mengaku bahwa bisa merasakan nikmatnya kopi walaupun tidak merokok. Ketika itu ia bercerita padaku memang benar katamu dulu “bisa merasakan nikmatnya kopi tanpa merokok”. Saat saat ini ia sudah berkeluarga pasti tentunya memiliki istri dan anak. Waktu terus berjalan iya selalu menikmatinya kopi sambil merokok, pas waktu itu sang istri berkata padanya “misalkan abang sayang sama bunda dan anak, janganlah abang merokok, sebagai bukti bahwa abang sayang sama bunda dan anak kita” katanya.

Seketika iya terbengong, karena bagi mereka perokok aktif begitu nikmatnya merokok sambil ngopi, yang penting bagi mereka adalah bisanya merokok. Tapi apalah daya, istrinya seorang dokter, pasti tau betul bahaya rokok bagi kesehatan. Apalagi iya mengungkapkan kepada abangnya “ misalkan abang sayang sama kami (istrinya dan anak), abang tolonglah berhenti merokok bang.

Dengan respon yang sangat baik iya seketika berhenti merokok, sebagai bukti bahwa dirinya sayang banget sama keluarganya. Sang istri pun merasa bahagia yang amat bahagia, saat mengetahui suami telah berhenti merokok.

Karena bagi mereka yang tidak merokok tidak nyaman rasanya duduk berdekatan dengan perokok. Kami sebagai laki-laki yang tidak merokok saja sangat tidak nyaman ketika berada di samping perokok, apalagi mereka wanita! Sensitifnya pasti lebih dari laki-laki yang tidak merokok. Alhamdulillah sangat rasanya di takdir kan hidup dengan tidak pernah merasakan nikmatnya rokok.

Setelah jalan beberapa bulan iya berhenti merokok dan merasakan nikmatnya hidup tanpa merokok. Dengan tanpa merokok iya secara tidak langsung telah memberikan udara yang baik bagi kesehatan dirinya dan keluarga. Istrinya pun senang bukan main melihat suaminya yang istiqamah hidup tanpa merokok. 

Kebetulan saja sih dia seorang penjual handphone, pada suatu ketika pas waktu itu handphone ku telah rusak bertemulah aku dengannya yang bertujuan untuk membelikan handphone di ponselnya. Setelah saya mengambil keputusan handphone ini yang saya beli,(handphone yang saya pakai saat mengetik cerita ini) akhirnya akad jual beli pun berlanjut. Resmilah handphone ini milik saya dengan akad jual beli yang sah.

Sambil duduk-duduk dan mengkotak-kotik kan handphone kami bercerita masalah masa-masa yang telah kami lalui bersama.

Diantara salah satu ceritanya adalah dia mengakui benar adanya nikmat kopi tanpa merokok. Padahal dulunya saat dia sebagai perokok aktif tidak percaya sama “bisa merasakan nikmat kopi dengan tanpa merokok”. Seiring berjalannya waktu di desak oleh keadaan akhirnya dia sendiri mengakui memang bisa menikmati kopi dengan tanpa merokok.

Saking nikmatnya kopi, walaupun kami bukan perokok, akhirnya pada malam itu dia membeli lagi kopi untuk melanjutkan nostalgia kami pada malam itu. Namun untuk cerita saat ditemani kopi tidak mungkin kami tulis di postingan ini semuanya. 

Syukur Alhamdulillah rasa sampai postingan ini selesai kami tulis tidak pernah terbayang dalam pikiran kami untuk mencoba merokok. Doa kami “semoga kamu yang aktif merokok dengan mudahnya kalian tinggalkan rokok”, sebagai bukti kalian ingin berhenti merokok coba saja buang rokok yang di tangan kalian saat ini.

loading...

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Cerita Menikmati Kopi Tanpa Merokok "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel